CIRI-CIRI HATI
Sekadar Gambar Hiasan |
مَثَلُهُمۡ كَمَثَلِ ٱلَّذِي ٱسۡتَوۡقَدَ نَارٗا فَلَمَّآ أَضَآءَتۡ مَا حَوۡلَهُۥ ذَهَبَ ٱللَّهُ بِنُورِهِمۡ وَتَرَكَهُمۡ فِي ظُلُمَٰتٖ لَّا يُبۡصِرُونَ١٧
17. Perbandingan hal mereka (golongan yang munafik itu) samalah seperti orang yang menyalakan api; apabila api itu menerangi sekelilingnya, (tiba-tiba) Allah hilangkan cahaya (yang menerangi) mereka dan dibiarkannya mereka dalam gelap-gelita, tidak dapat melihat (sesuatu pun).
صُمُّۢ بُكۡمٌ عُمۡيٞ فَهُمۡ لَا يَرۡجِعُونَ١٨
18. Mereka (seolah-olah orang yang) pekak, bisu dan buta; dengan keadaan itu mereka tidak dapat kembali (kepada kebenaran).
أَوۡ كَصَيِّبٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ فِيهِ ظُلُمَٰتٞ وَرَعۡدٞ وَبَرۡقٞ يَجۡعَلُونَ أَصَٰبِعَهُمۡ فِيٓ ءَاذَانِهِم مِّنَ ٱلصَّوَٰعِقِ حَذَرَ ٱلۡمَوۡتِۚ وَٱللَّهُ مُحِيطُۢ بِٱلۡكَٰفِرِينَ١٩
19. Atau (bandingannya) seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, bersama dengan gelap-gelita dan guruh serta kilat; mereka menyumbat jarinya ke dalam telinga masing-masing dari mendengar suara petir, kerana mereka takut mati. (Masakan mereka boleh terlepas), sedang (pengetahuan dan kekuasaan) Allah meliputi orang-orang yang kafir itu.
Surah Al-Baqarah Ayat 17-19.
Daripada Abi Sa'id r.a, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Hati itu ada empat macam, pertama hati yang bersih. Dia seperti lentera yang bercahaya: Kedua, hati yang tertutup. Ia terikat dengan penutupnya: Ketiga hati yang sakit; Dan keempat hati yang terbalik. Adapun hati yang bersih adalah hati orang yang beriman, dia seperti lentera yang bercahaya. Hati yang tertutup adalah hati orang kafir . Hati yang sakit adalah hati orang munafik, dia mengetahui yang baik namun mengingkari. Dan hati yang terbalik adalah hati yang di dalamnya ada iman dan nifak. Contoh keimanan adalah seperti tanah yang dapat memeberikan air yang bersih, sedangkan nifak adalah seperti bisul, di dalamnya hanya nanah dan darah. Maka di antara keduanya, yang paling kuat akan mengalahkan yang lainnya."
(Hadis Riwayat Ahmad). (Ibnu Kasir, Tafsirul Qurani'l Azimi, Jilid 1, 1421 H/2000 M: 305)
Petikan dari Multazam muka surat 4.
No comments:
Post a Comment